Abodemen listrik adalah biaya berlangganan listrik pascabayar yang dijadikan tarif dasar pada setiap penagihan.
Apa Itu Abodemen Listrik?
Istilah abodemen listrik dikenal juga sebagai biaya beban. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata abonemen adalah hal berlangganan. Arti lainnya dari abonemen adalah uang untuk berlangganan.
Pada konteks tagihan listrik, abodemen adalah biaya minimum yang dijadikan tarif dasar tagihan listrik pascabayar. Besaran biaya abodemen ini berdasarkan golongan tarif.
Pernah mendengar ada rumah kosong yang tetap dikenakan tagihan listrik setiap bulannya padahal tidak ada penggunaan listrik, Pins? Nah, biaya tersebutlah yang merupakan biaya abodemen atau biaya beban.
Biaya beban ini akan tercatat terus menerus sebagai biaya minimum sekalipun rumah dalam keadaan kosong. Biaya abodemen listrik ini hanya dikenakan oleh PLN jika tagihan berada di bawah tagihan minimum.
Biaya beban ini masih ada untuk daya 450 VA dan 900 VA, serta untuk tarif Traksi. Sementara itu, untuk konsumen di luar daya 450 VA dan 900 VA dikenakan rekening minimum, yaitu 40 jam nyala x daya kontrak.
Jadi, kalau Pins enggan membayar biaya ini, maka bisa menggantikan listrik di rumahmu dengan sistem prabayar.
Cara Menghitung Biaya Abodemen Listrik
Biaya dasar tagihan (abodemen) listrik ini dikenakan bagi pelanggan yang masih menggunakan skema pembayaran listrik pascabayar. Nilainya sendiri tidak berubah, walaupun ada penambahan daya listrik seiring kebijakan penyederhanaan golongan pelanggan listrik.
Pada listrik pascabayar, perhitungan biaya penggunaan listrik untuk tiap bulannya akan dihitung berdasarkan catatan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) atau kWh meter. Kemudian, biayanya juga akan dicantumkan pada Rekening Listrik Pelanggan.
Besar biaya ini tetap untuk suatu periode selama tidak ada perubahan Tarif Dasar Listrik (TDL). Rumus perhitungannya sendiri yaitu:
Abodemen PLN = (Daya/1000) X (Rp / kVA)
Sementara itu, untuk berapa biaya abodemen listrik yang dikenakan, Pins bisa melihat tabel berikut ini:
Untuk menghitung biaya listrik pascabayar di rumahmu, maka harus mengecek tarif listrik dan golongannya terlebih dahulu. Besaran tarifnya bervariasi, tergantung batas data yang Pins pakai di rumah.
Sebab, masing-masing daya listrik memiliki tarif listrik per kWh yang bervariasi. Jika dayanya semakin tinggi, maka harganya pun akan semakin mahal.
Kelebihan dan Kekurangan Memakai Listrik Pascabayar
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, biaya abodemen listrik hanya dikenakan pada skema pembayaran pascabayar saja.
Dengan mengetahui komponen biaya ini, mungkin Pins bisa mulai memikirikan untuk beralih ke prabayar dengan pembayaran memakai token. Untuk lebih jelasnya, yuk simak kelebihan dan kekurangan listrik pascabayar berikut:
Kelebihan Listrik Pascabayar
Berikut ini kelebihan listrik pascabayar yang dapat Pins pertimbangkan untuk mempertahankan penggunaannya:
- Listrik yang selalu tersedia hingga akhir bulan.
- Pins dapat membayar tagihan di akhir bulan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan selama pemakaian listrik masih di bawah daya dari sumber listrik di rumah.
- Bisa memanfaatkan listrik tersebut tanpa takut mati atau kehabisan pulsa seperti listrik prabayar.
- Sumber listrik ini hanya akan mati jika ada gangguan atau pemadaman dari pusat PLN sehingga Pins tidak perlu khawatir karena listrik ini tidak akan mati di tengah waktu, seperti yang sering terjadi pada listrik prabayar.
- Tidak akan lupa membayar listrik karena akan ada petugas PLN yang datang melakukan pencatatan.
Kekurangan Listrik Pascabayar
Sementara itu, kekurangan menggunakan listrik pascabayar selain dikenakannya biaya abodemen listrik adalah sebagai berikut:
- Pemakaian bisa melampaui batas sehingga tagihan pun bisa membengkak.
- Tidak ada catatan berapa biaya atau tagihan yang harus dibayarkan dari pemakaian listrik sehingga pemakaian secara boros pun bisa terjadi.
- Jika tidak dikontrol dengan baik, tagihan penggunaan listrik pascabayar bisa membengkak di akhir bulan.
- Tagihan listrik harus dibayarkan selama sebulan sekali dan biasanya akan diberikan tenggat waktu selama tiga bulan. Jika melebihi waktu tersebut, maka listrik akan terjadi pemadaman listrik oleh PLN.
- Kurangnya privasi karena adanya petugas PLN yang kerap masuk ke pekarangan rumah untuk melakukan pencatatan meteran.
Pilih Listrik Pascabayar atau Beralih ke Prabayar?
Nah, setelah Pins mengetahui bahwa skema pembayaran listrik pascabayar dikenakan biaya abodemen atau minimum setiap bulannya, maka selanjutnya Pins juga perlu mempertimbangkan apakah harus mempertahankan atau beralih ke prabayar?
Perbedaan utama antara prabayar dan pascabayar alias meteran sebenarnya hanya dari sistem pembayarannya saja kok, Pins. Semntara terkait tarif, biaya administrasi, dan potongan keduanya sama.
Sebagai contoh, Pins pelanggan listrik prabayar golongan R-1 900 VA. Tarif listrik untuk golongan ini adalah Rp1.325/kWh. Sementara biaya abodemen listrik pascabayar untuk golongan R-1 900 VA tarif yang dikenakan ternyata sama, yaitu Rp1.325/kWh.
Lalu, terkait biaya administrasi dan pajak penerangan jalan (PPJ) juga akan tetap dikenakan, baik ketika membayar tagihan listrik pascabayar maupun ketika Pins membeli token listrik.
Meski begitu, PLN sendiri sebenarnya lebih merekomendasikan sistem prabayar karena untuk memudahkan pihak PLN sendiri. Sebab, dengan skema pembayaran token, PLN tidak lagi perlu mengirim orang untuk mencatat meteran listrik pelanggannya.
Adapun keputusan apakah tetap bertahan di pascabayar atau beralih ke prabayar tetap keputusan pelanggan PLN.
Itulah beberapa informasi seputar abodemen listrik pada tagihan listrik pascabayar. Semoga informasi bermanfaat, ya, Pins!